Jumat, 29 Mei 2009

SEKEDAR BERUCAP “LETIH”

Sebenarnya, patutkah kita menyalahkan orang lain atas kerusakan, kebrobrokan dan keterbelakangan dalam diri kita?. Jika memang itu patut, maka kita tak ubahnya seperti keledai dungu yang terjatuh dilubang dalam tanpa usaha untuk keluar dari lubang tersebut, hanya sibuk mengumpati lubang dan mencaci nasib yang tidak pernah memihak padanya. Namun lain halnya jika menjawab tidak, yang salah dari keterbelakangan adalah kita sendiri, maka kita akan terus mencari dan berusaha menapaki dan menembel lubang yang ada. Sembari retropeksi, kita merenung mendalamkan piker kita untuk kemantapan sekaligus arogansi ke-ego-an masing-masing.

Tidak ada salahnya kita merenung sejenak atas pokok permasalahan daripada keterbelakangan kita dan superior bangsa lain atas kita। Ketika terbesit kebodohan dalam nurani kitaCerminan tradisi masyarakat kita yang berperan dalam penghambatan perkembangan pendidikan bangsa kita dari ilmu mental jongos, buruh dan tentunya konsumtif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar